Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 08:52:13【Tempat Makan】233 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(48957)
Artikel Terkait
- KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat
- Hamas: Cuma 980 truk bantuan masuk Gaza sejak gencatan senjata berlaku
- Danantara terbuka untuk investasi dari pengusaha dan investor Brazil
- Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon
- Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula
- SPPG Polda Kalteng salurkan MBG pertama bagi 1.000 penerima manfaat
- Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
- Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa
Resep Populer
Rekomendasi

BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG

PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan

Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa

Anggota DPRD Jabar: Pengawasan Program MBG harus diperketat

Bupati Bekasi instruksikan percepatan penanganan banjir

Ibu Negara Brasil berpesan utamakan pangan lokal untuk kesuksesan MBG

Bantuan ke Gaza jauh di bawah kesepakatan gencatan senjata

Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025